Assalamu’alaikum
kawand
Iya
saya kembali lagi niech posting di blog.
Saya
sedikit ingin menguraikan perasaan saya setelah membaca novel “Bumu Cinta”
karangan seorang penulis ternama di Indonesia yaitu Habiburrahman El Shirazy.
Siapa
yang tidak tahu dengan beliau. Khalayak umum pasti tahu dengan beliau. Nama yang
tidak terlalu asing buat para pembaca novel. Beliau lulusan dari Universitas
tertua di dunia yaitu Al azhar Kairo, dimana di Kairo pendidikan agama sangat
dipentingkan. Jujur saya kagum dengan beliau. Novel-novel yang ditulis beliau
begitu menggugah hati para penikmat pembaca. Diantara novel yang pernah saya
baca karangan dari beliau yaitu Ayat-ayat Cinta, Dalam Mihrab Cinta, Cinta Suci
Zahrana, Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2, dan terakhir ini yaitu Bumi Cinta. Dari
kesekian novel beliau sudah pernah singgah dalam memory pikiran saya. Mungkin di
luar sana masih banyak buku karangan dari beliau yang tidak bisa aku sebutkan
satu persatu.
Saya
hanya ingin sedikit menguraikan kembali apa yang saya baca dari novel beliau
yaitu “BUMI CINTA”. Beliau mengambil tokoh dengan nama Muhammad Ayyas,
sebelumnya Ayyas mendapatkan beasiswa kuliah S1 di Madinah, dan melanjutkan S2
di India, kini Ia sedang menyelesaikan tesisnya. Profesor Ayyas menyuruhnya
melakukan penelitian di Rusia mengenai sejarah perkembangan Islam di Rusia, yang tak lain ibukota nya adalah Moskwa. Di mana Rusia
merupakan negara terbesar di dunia pengakses pornografi dan free seks. Orang-orang
Rusia menganggap ISLAM sebagai ritual yang paling primitif. Lewat tokoh Ayyas
yang diberikan ruh oleh penulis ini, Ayyas membuat sekitar penduduk Rusia yang
pernah disinggahi menjadi pemeluk agama Islam. Yang konon katanya di Rusia
kebanyakan mereka seorang komunis, Yahudi, dan atheis. Ayyas menjadikan Islam
di Rusia menjadi lebih indah. di sana iman Ayyas benar-benar di uji. Ketika Ayyas pulang dari kampus MGU, ia melihat teman satu apartemennya yaitu Linor berbuat zina dengan teman bulenya, berbuatan yang seharusnya tidak pantas dilakukan sebelum menjadi suami istri. Walaupun Linor ini adalah seorang Yahudi. Tetapi kenyataan mengatakan ia bukan seorang Yahudi, melainkan ia seorang Muslim dari negara Pakistan. Lewat masa lalu Linor dan lewat tangan Ayyas akhirnya Linor luluh hatinya untuk mengikuti ajaran yang dipeluk oleh orang Indonesia kebanyakan yaitu Islam. Tentunya perjalanan Ayyas selama di Rusia dipenuhi dengan ujian iman dan kebanggaan di sana.
Pokoknya novel ini menggugah hati para pembaca
setianya.
kalau saya uraikan semuanya nanti bisa berlembar-lembar, ini uraian hanya sebagian besar dari novel yang saya baca. keren banget pokoknya novel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar